A. KEMAJEMUKAN AGAMA, RAS DAN ETNIK
1. KEMAJEMUKAN AGAMA
sistem kepercayaan (agama) merupakan hal yang paling utama diantara beberapa ideology. Dimukabumi ini memiliki pusat-pusat agama berdasarkan tanah kelahirannya (tempat muncul dan berkembang), kemudian tersebar melalui rute tertentu sehiingga membentuk pola-pola persebaran seperti sekarang ini.Banyak Masyarakat yang masih ekuiver, menganut sifat dan ciri yang berakar pada tradisi dan kepercayaannya. Agama sulit untuk dirumuskan karena banyak memiliki tahapan dalam berbagai macam kebudayaan.Pada dasarnya, agama menunjukkan keyakinan manusia terhadap supernatural karena terdapat sesuatu yang muncul dalam diri setiap orang, seperti cinta yang mendalam dan berbaur dengan rasa takut terhadap yang dianggap nya suci.Lebih jauh lagi agama dapat dikaji melalui rentang waktu yang dimulai dan munculnya bentuk bentuk keyakinan yang menghormati roh nenek moyang (melalui magic yang mengandung unsure-unsur kepercayaan supernatural) sampai yang bersifat monoteisme. Di india agama merupakan suatu kekuatan yang tersebar secara total sedangkan konfusionisme (agama kong hu cu) merupakan agama yang berdasarkan filsafat. Dikalangan orang orang primitive, agama memuat keyakinan terhadap sejumlah kekuatan yang ada di luar manusia sebagai tempat untuk memohon petunjuk ketika mereka menghadapi saat saat kritis. Kepercayaan terhadap makhluk makhluk halus tersebut dikenal dengan sebutan animism.Kepercayaan pada ma’na yaitu, kekuatan supernatural yang dimanifestasikan pada individu tertentu atau pada benda yang dianggap memiliki kekuatan luar biasa dan keajaiban.Jenis kepercayaan ini dihubungkan dengan masyarakat yang masih terbelakang diebut Tribal Religions yang merupakan awal dari terbentuknya sistem kepercayaan di muka bumi.Durkheim membahas suatu keteraturan yang terjadi dimasyarakat melalui nilai-nilai atau norma-norma yang dilandasi oleh adanya kepercayaan bersama terhadap sesuatu yang dianggap gaib dan dapat mempersatukan tiap bagian masyarakat. Pengertiaan religi itu sendiri menurut Durkheim (1965-62) adalah aa unifed system of beliefs and practices relative to sacred thins, that is to say, things set apart and forbidden-beliefs and practices which unite into one single moral community called a Churh, all those who adhere to them. Menurut Johnson (1988;197) nama totem mi adalah nama atau lambang itu dan mereka percaya bahwa benda totem itu mewujudkan prinsip totem yang suci, atau apa yang disebut ma’na. Durkheim dengan Levy Bruhi memiliki kesamaan terhadap religi , yaitu sama-sama adanya suatu kepercayaan yang dilandasi oleh adanya kekuatan supra-natural yang dihasilkan oleh fenomena alam yang muncul dilingkungan kehidupan masyarakat primitive. Adapun perbedaanya , Durkheim lebih menekan kan pada integritas maasyarakat yang dilandasi oleh adanya solidaritas sedaangkaan Levy Bruhi menekaankan pada adanya gambaran kolektif yang memberikan bayangan bagi setiap individu didalam masyarakat primitive. Pentingnya toleransi beragama Kemajemukan agama akan berdampak pada hubungan antar umat agama. Tapi tidak semua orang paham akan pentingnya toleransi antar umat beragama. Kebanyakan orang masih menganggap bahwa agama mereka adalah yang paling benar. Manfaat toleransi beragama adalah antara lain menghindari terjadinya perpecahan dan memperkokoh silaturahmi. 2. KEMAJEMUKAN RAS Ras merupakan suatu golongan manusia dengan memiliki cirri tubuh tertentu dalam suatu frekuensi yang besar.Ras merupakan suatu hal yang ditinjau secara sosiokultural. Manusia dibedakan kedalam tiga kelompok yaitu: 1. Ras mongoloid 2. Ras kaukasoid 3. Ras Negroid Secara garis besar, tanda-tanda fisik yang digunakan untuk mengklasifikasikan ras, antara lain bentuk badan, bentuk kepala, bentuk muka, bentuk hidung, warna kulit, warna mata, warna rambut dan bentuk rambut. Dalam ketiga kelompok ras diatas terdapat dua kelompok yang hidup saling berhubungan, saling memengaruhi dan saling berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian pengertian ras tidak berjalan sejajar dengan pengertian kebudayaan dengan kata lain perbedaan ras tidak menentukan perbedaan perbedaan bahasa, adat istiadat, apalagi agama. 3. KEMAJEMUKAN ETNIK Etnik adalah sekumpulan manusia yang memiliki kesamaan ras, adat, agama, bahasa, keturunan, dan memiliki sejarah yang sama sehingga mereka memiliki keterikatan social sehingga mampu menciptakan sebuah sistem budaya dan mereka terikat didalamnya. Dan didasarkan kepada adanya persamaan kebudayaan dalam kelompok masyarakat tersebut. Secara etnik bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan jumlah etnik yang besar, di Indonesia sendiri isitilah kelompok etnik dapat disamaartikan dengan suku bangsa dan ada pula yang menyebutkan dengan golongan etnik. Contoh etnik yang ada di Indonesia seperti Papua, Maluku, Toraja, Bugis, Makasar, Dayak, Madura, Jawa, Sunda, Betawi, Batak, Aceh, Minang, Bali, Sasak, Bima, Timor, Flores dan sebagainya. Masing-masing etnik tersebut memiliki dimensi wujud dan isi kebudayaan yang berbeda. Dan memiliki sistem budaya, sistem social, dan kebudayaan fisik yang tidak sama, dan dimensi isi kebudayaan yang berupa bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian hidup, atau ekonomi, organisasi social, sistem pengetahuan, kesenian, dan religi. Kebudayaan Indonesia memiliki referensi yang dibanggakan yaitu kebudayaan nasional, yang memberikan kebanggaan kepada semua warga Negara Indonesia sebagai objek referensi identifikasi diri.Kebudayaan nasional Indonesia adalah totalitas nilai-nilai, gagasan-gagasan, dan perilaku manusia. Ada tiga hal dalam kebudayaan nasional yang dibanggakan yaitu: Adanya satu bangsa nasional Adanya toleransi yang tinggi terhadap suku bangsa lain Adanya hasil-hasil karya seni. B. PEMBANGUNAN DI INDONESIA Pada proses globalisasi bagi pembangunan Indonesia akan membawa proses peralihan yaitu dari kehidupan tradisional-terisolasi menuju kehidupan yang modern dan terbuka. Kualitas kehidupan masa kini dapat ditunjukkan dengan sejumlah cirri sebagai berikut : 1. Kualitas kehidupan global. Yaitu suatu kehidupan yang dicirikan dengan proses dan kemajuan, kemakmuran dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terikat dengan investasi dan alih teknologi antar Negara yang berdimensi ganda yaitu dapat menimbulkan dampak positif dan negative.Hal yang positif adalah globalisasi dapat mendorong kemajuan, kemakmuran, dan modernisasi yang berbasis inverstasi pada teknologi dan komunikasi di seluruh belahan dunia.Dampak negative dapat menimbulkan gangguan terhadap tatanan social dan politik serta prasarana kebudayaan pada komunitas masyarakat tertentu. Dampak globalisasi adalah terciptanya ketidakseimbangan anatara kepentingan-kepentingan Negara kaya dan industry besar di suatu pihak dan kepentingan Negara berkembang dan rakyatnya di lain pihak. Karna globalisasi tidak dapat dihindari respon yang terbaik untuk mnyonsong globaalisasi tersebut adalah bagaimana masyarakat Indonesia dapat belajar dari Negara-negara maju ketika mereka merelokasi modalnya di Negara dunia ketiga seperti ikut magang atau praktek kerja dan bagaimana cara mereka meningkatkan kompetensi, kinerja, dan produktivitas. 2. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi Teknologi ini tidak kalah pentingnya peranannya dalam mendorong proses globalisasi. Dalam dimensi ekonomi global bekembang nya teknologi komunikasi sangat jelas kedudukannya yaitu dapat berdampak positif jika masyarakat dunia mampu memanfaatkan teknologi ini secara efektif untuk membuka akses penawaran produksi dan jasa kedunia internassional. Dampak dari perkembangan teknologi informasi terhadap kehidupan buadaya juga sangat terasa, komunikasi yang lebih interaktif (intercivity), menjangkau kelompok masyarakat yang luas dan terkomunikasi kan secara interversonal (de-massified)dan asynchronous yang berarti penerimaan pesan oleh masing-masing individu tidak seragam dan sangat bervariasi sesuai kebutuhan dan keadaaan pada masing-masing individu penerima pesan. 3. Dunia yang menghadapi perdagangan pasar bebas (WTO) sebagai dampak lanjutan proses globalisasi. Dalam dimensi pasar bebas globalisasi dianggap sebagai suatu proses strukturisasi dunia sebagai suatu keseluruhan . 4. Menguatnya tekanan penduduk terhadap berbagai sendi kehidupan. 5. Kehidupan Indonesia dimasa sekarang namapknya diwarnai oleh kecenderungan kapitalisme media masa. Gambaran dunia yang sedemikian beragam dan berteknologi semakin canggih perlu ada kebijakan pembangunan di masa depan bagi Indonesia yaitu. • Proses globalisasi yang di tandai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah salah satu ciri kehidupan dimasa mendatang. • Dampak kemajuan teknologi informasi juga menuntut anak bangsa untuk bijak mensikapi pengaruh dari perkembangannya. • Pada masa yang akan datang pertumbuhan penduduk kan terus semakin tinggi . • Dorongan untuk memunculkan sikap etnosentris juga akan terus berkembang ketika modernisasi ditanah air mengalami kesenjangan. • Akibat lanjutan dari perkembangan teknologi informasi adalah tumbuh kembangnya keterbukaan informasi melalui media masa. Pembangunan Indonesia pada masa orde lama. Pada era orde lama masa pemerintahan presiden Soekarno antara tahun 1959-1967. Oleh MPR sementara (MPRS) yang menetapkan sedikitnya tiga ketetapaan yang menjadi dasar perncanaan nasional: • TAP MPRS No.I/MPRS/1960 tentang manifesto politik Republik Indonesia sebagai garis-garis besar haluan Negara • TAP MPRS No.II/MPRS/1960 tentang garis-garis besar pola pembangunan nasional semesta berencana 1961-1969 • Ketetapan MPRS No.IV/MPRS/1963 tentang pedoma-pedoman pelaksanaan garis-garis besar haluan Negara dan haluan pembangunan. Dengan dasar perencanaan tersebut membuka peluang dalam melakukan pembangunan Indonesia yang diawali dengan babak baru dalam menciptakan iklim Indonesia yang lebih kondusip, damai, dan sejahtera. Pada tahun 1947 perencanaan pembangunan di Indonesia di awali dengan lahirnya “panitia pemikir siasat ekonomi”. Perencanaan pembangunan 1947 ini masih mengutamakan bidang ekonomi .sekitar tahun 1960 -1965 proses sistem perencanaan pembangunan mulai tersendat-sendat dengan kondisi politik yang masih sangat labil telah menyebabkan tidak cukupnya perhatian diberikan pada upaya pembangunan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pada masa ini perekonomian Indonesia berada pada titik yang paling suram, persedian menipis sementara pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk mengimpor beras serta memenuhi kebutuhan pokok lainnya.Harga barang menambung tinggi. Keadaan politik tidak menentu daan terus menerus bergejolak sehingga proses pembangunan Indonesia kembali terabaikan sampai akhirnya muncul gerakan pembentukan G-30-S/PKI dan berakhir dengan tumbangnya kekuasaan pressiden Soekarno. Pembangunan Indonesia pada masa orde baru Peristiwa yang lazim disebut gerakan 30 september/ parta komunis Indonesia (G30S/PKI) menandai pergantian orde dari orde lama ke orde baru. Pada tanggal 1 Maret 1966 presiden Soekarno di tuntut untuk menandatangani sebuah surat yang memerintahkan pada jendral Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang perlu untuk keselamatan Negara dan melindungi Soekarno sebagai presiden. Pada masa orde baru pula pemerintahan menekankan stabilitas nasional dalaam program poitiknya dan untuk mencapai stabilitas nasional terlebih dahulu di awali dengan apa yang disebut dengan consensus nasional. Pada era orde baru ini pemerintah Soeharto menegasakan bahwa kedaulatan dalam politik berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribaadian dalam biadang social budaya. Pada masa ini juga proses pembangunan nasional terus digarap untuk dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dan menciptakan lapangan kerja, pendapatan perkapita juga meningkat dibandingkan pada masa orde lama. Penyebab runtuhnya kekuasaan orde baru adalah adanya krisis moneter tahun 1997. Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan krisis keuangan yang melanda asia. Muncul demonstrasi yang digerakkan oleh mahasiswa yang menuntut perbaikan ekonomi dan reformasi total. Demostran besar-besaran dilakukan dijakarta pada tanggal 12 mei 1998 pada saat irtu terjadi peristiwa trisakti. Keempat mahasiswa yang gugur tersebut kemudian diberi gelar pahlawan reformasi.
Click here to load more...
Post A Comment:
0 comments: