1. Gempa Bumi
Gempa bumi ialah getaran permukaan bumi oleh kekuatan dari dalam bumi. Alat untuk mencatat gempa disebut seismograf dengan satuan skala Richter. Berdasarkan penyebab dan kekuatan getarannya, gempa dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Gempa tektonik, yaitu yang terjadi karena pergeseran kerak bumi. Adapun gempa tektonik yang besar terjadi di Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah. Gempa tersebut terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 dengan ribuan korban meninggal. Selain itu tentu hancurnya berbagai bangunan.
b. Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api.
c. Gempa laut, yaitu jika pusat gempa terletak di dasar laut. Gempa laut di atas 7,0 skala richter mengakibatkan gelombang pasang yang hebat. Ketika gelombang pasang ini mencapai pantai menimbulkan bencana hebat yang disebut tsunami. Gelombang ini mengancam korban manusia. Hal ini pernah terjadi di Aceh dan Nias tahun 2004 dengan korban lebih dari 200.000 orang. Kemudian di Pangandaran tahun 2006, dengan korban lebih dari 700 orang.
2. Gunung Berapi
Gunung dapat dibedakan menjadi gunung api dan gunung tidak berapi. Gunung berapi dapat meletus. Terjadinya gunung meletus sebagai akibat kegiatan dapur magma. Dapur magma terletak di bawah gunung atau di perut bumi. Magma adalah campuran batuan-batuan dalam keadaan cair, liat, serta sangat panas.
Salah satu gunung di Indosesia paling sering meletus adalah gunung Merapi di Yogyakarta. Bahkan gunung Merapi adalah salah satu gunung yang paling aktif di dunia.
Gunung meletus akan mengeluarkan bermacam-macam material baik padat, cair, dan gas. Material padat berupa batu besar, kerikil, debu, dan batu apung. Material cair berupa lava, lahar panas, dan lahar dingin.
Lava adalah magma yang telah sampai di luar. Lahar panas adalah lumpur panas mengalir terbentuk dari lava bercampur air. Lahar dingin berupa batu, pasir, dan debu di puncak gunung. Adapun gas yang keluar berupa awan yang sangat panas. Di wilayah Yogya awan ini disebut wedus gembel.
Sampai saat ini gunung Merapi masih sering meletus. Hal ini tentu menimbulkan kerusakan lingkungan yang luar biasa. Awan panas dan lahar panas dapat membakar apapun yang dilaluinya.
Gunung Soputan terletak di privinsi Sulawesi Utara. Pada Kamis, 25 Oktober Meletus. Akibatnya 50 desa di sekitarnya tertutup abu. Tidak ada korban jiwa akibat letusan.
Namun, akibat letusan itu mengancam kesehatan 135.210 penduduk yang ada disekitar gunung tersebut. Gunung Soputan sebelumnya pernah meletus pada 14 Desember 2006 dan 16 Agustus 2007.
Letusan gunung yang sangat hebat lainnya adalah saat Krakatau meletus. Krakatau meletus pada tahun 1883. Menimbulkan gelombang laut yang sangat dahsyat dan gempa bumi. Juga menelan ribuan korban jiwa.
3. Banjir
Banjir sering terjadi di negeri kita saat musim hujan. Beberapa kejadian banjir adalah sebagai berikut.
Pada hari Rabu, 2 Januari 2008, sebagian wilayah Jakarta mulai tergenang banjir. Hal ini terjadi menyusul hujan deras yang terjadi di wilayah Bogor. Akibatnya, Sungai Ciliwung meluap. Sejumlah wilayah yang tergenang banjir yaitu Manggarai, Bukui Duri, Petogogan/Pangadegan, Cawang, Pasar Minggu, dan Kebun baru.
Warga yang tinggal di bantaran kali Ciliwung merupakan korban paling parah. Sebab, ketinggian air mencapai dua meter. Akibatnya, warga mengungsi sampai ke jalan raya di sekitar daerah itu.
Pada Sekitar bulan Maret 2008, kota Solo dilanda banjir besar. Di beberapa wilayah bahkan sampai setinggi rumah, misalnya, di wilayah Joyotakan dan beberapa wilayah di Solo Baru. Banjir di Solo akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo karena hajan deras yang tak kunjung berhenti. Ditambah lagi dengan Waduk Gajah Mungkur yang tak mampu lagi menampung hujan. Sehingga pintu air Waduk Gajah Mungkur dibuka. Luapan Waduk Gajah Mungkur mengalir ke Bengawan Solo. Tidak tanggung-tanggung, Bengawan Solo meluap hampir dari hulu sampai ke hilir. Dari Wonogiri, Klaten, Solo di Jawa Tengah, sampai Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Gersik, dan Tuban di Jawa Timur. Sungguh sulit dibayangkan kerusakan yang terjadi akibat banjir seluas itu.
Selain bencana yang telah disebutkan di atas tentu masih banyak bencana lain. Sebagai contoh adalah tanah longsor yang sering terjadi pada musim hujan. Kemudian bencana akibat badai dan puting beliung. Bencana kekeringan yang terjadi tiap musim panas.
Bahkan ada bencana nasional yang terjadi dari sekitar bulan Juni 2006 sampai tahun 2008 belum teratasi dengan baik. Yaitu, jebolnya sumur pengeboran minyak Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawa Timur. Akibatnya, ribuan hektar wilayah di Sidoarjo terendam lumpur panas.
Namun demikian, ada peristiwa alam yang dapat kita cegah, yaitu banjir dan tanah longsor. Maka seluruh masyarakat harus bersama-sama menanggulanginya. Berikut adalah beberapa cara mencegah banjir.
Membuang sampah pada tempatnya.
Pembuatan selokan sehingga air dapat mengalir dengan lancar.
Tidak mendirikan bangunan di sepanjang sungai, karena akan mengundang bahaya.
Gerakan menanam pohon di lingkungan sekitar kita.
Membantu program pemerintah yaitu reboisasi/penghijauan hutan kembali.
Post A Comment:
0 comments: