DP: Putri Hana P, M.Pd
Pengertian Bahasa Menurut Gorys Keraf (2004 : 1), bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ketika anggota masyarakat menginginkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya, maka orang tersebut akan menggunakan suatu bahasa yang sudah biasa digunakannya untuk menyampaikan sesuatu informasi. Pada umumnya bahasa-bahasa tersebut dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain, hal ini dapat dikarenakan adanya perbedaan kultur, lingkungan dan kebiasaan yang mereka miliki. Mungkin asumsi beberapa orang berpendapat bahwa tidak hanya bahasa saja yang dapat dijadikan sebagai media komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa terdapat dua orang atau lebih yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Mereka memakai beberapa alat ataupun media untuk menyampaikan suatu kabar yang memang ingin diinformasikan kepada pihak lain dengan menggunakan lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh sekelompok masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dilihat dari pengertian yang ada dalam kamus tersebut, dapat difahami bahwa bahasa juga dapat berfungsi sebagai lambang bunyi sebagai mana not yang ada pada nada, akan tetapi fungsi atau manfaat yang diberikan sangatlah berbeda antara keduanya. Bunyi yang dihasilkan oleh bahasa dipreoritaskan untuk menyampaikan suatu informasi serta lebih menitik beratkan pada kepadatan isinya bukan pada fungsi estetika yang dihasilkannya. Bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang dimaksud. Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang dapat disampaikan melalui lisan, tulisan maupun media lain yang sudah disepakati oleh pihak yang berkomunikasi. Bahasa yang disampaikan melalui lisan dapat disebut dengan bahasa primer sedangkan bahasa yang diutarakan dengan menggunakan selain lisan disebut dengan bahasa sekunder. Adapun pengertian dari berkomunikasi melalui lisan yaitu berkomunikasi dengan menggunakan suatu simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang memiliki ciri khas tersendiri yang dapat berbada makna ketika diucapkan oleh orang dan kondisi yang berbeda . Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam Bahasa Korea yang memiliki arti cinta, dalam Bahasa Indonesia artinya adalah tempat tinggal burung atau binatang-binatang lain. Sedang pengertian dari tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif. Mimik, ekspresi wajah, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukannya. 2.2 Macam Macam Bahasa Dalam keberadaannya, Indonesia terkenal sebagai sebuah negara yang mempunyai keberagaman tingkat tinggi. Didalam tubuh bangsa indonesia yang terdiri dari deretan pulau-pulau, saling sambung menyambung dari Sabang sampai Merauke terdapat banyak suku bangsa dan ras berbeda antara satu sama lain. Perbedaan ini dapat disebabkan dari lingkungan hidup dan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang tersebut. Setelah diamati dan dicermati perbedaan-perbedaan ini juga terjadi pada ranah kebahasaan yang ada, setiap daerah rata-rata mempunyai bahasa daerahnya masing-masing, satu propinsipun kadang mempunyai lebih dari lima bahasa yang digunakan masyarakatnya untuk berkomunikasi dan hal inilah yang menjadikan indonesia terkenal dengan kemajemukannya. Di daerah-daerah yang ada di Indonesia, masyarakat yang ada disana tidak hanya menggunakan satu bahasa saja, melainkan menggunakan beberapa bahasa yang berbeda satu daerah dengan daerah yang lain dan bisa jadi walaupun mereka sama-sama orang yang notabenenya adalah penduduk yang tinggal menetap dalam satu pulau atau provinsi bisa jadi tidak faham dengan penyampaian lawan bicara dari daerah yang berbeda dalam satu pulau atau provinsi tersbut. Dalam bab macam-macam bahasa ini, akan disebutkan macam bahasa yang ada dan digunakan oleh masyarakat-masyarakat yang ada di Indonesia ini. Adapun macam bahasa dapat diklasifikasikan menurut daerah dimana bahasa itu digunakan, karena pada umumnya suatu daerah yang telah mempunyai otonom dan kebudayaan sendiri, ia juga akan cenderung mempunyai bahasa dan logat yang berciri khas dan berbeda dari pada yang lain. Pengklasifikasian menurut daerah, pengguna bahasa ini terbagi menjadi 7 kelas yaitu : macam bahasa yang digunakan di daerah Sumatra, macam bahasa yang dipergunakan di derah Maluku, macam bahasa yang dipergunakan di daerah Sulawesi, macam bahasa yang digunakan di daerah Kalimantan, bahasa yang digunakan di daerah Jawa, macam bahasa yang digunakan di daerah Bali dan macam bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat Indonesia yang berada di daerah Nusa Tenggara baik barat maupun timur. 2.2.1 Macam bahasa di Sumatra Adapun bahasa yang digunakan di daereh Sumatra tidak kurang dari 20 bahasa yang digunakan untuk salimg tukar infirmasi dan untuk berkomunikasi. Adapun bahasa tersebut di antaranya adalah : Simulu 12. Simulur Sikule 13. Riau Rejang Lebong 14. Pak-Pak Orang Laut 15. Nias Minangkabau 16. Mentawai Melayu 17. Mandailing Lom 18. Lampung Kubu 19. Karo Gayo 20. Enggano Batak 21. Angkola Aceh 22. Alas 2.2.2 Macam bahasa di daerah Maluku Di daerah Maluku sendiri terdapat pemilahan macam bahasa yang digunakan sebagai media berkomunikasi yang dikarenakan adanya perbedaan pemakaian bahasa yang ada. Di Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur juga menggunakan bahasa yang bermacam-macam, diantara bahasa yang digunakan oleh kebanyakan masyarakat yang bermukim dan berdomisili disana adalah : Timor Tetun Anibar Solor Rote Roma Pantar Leti Lain Kroe Kaisar Kai Kadang Helo Goram Geloli Buru Belu Banda Aru Ambelan Alor Sedangkan daerah Maluku daerah sekitar suli bacan mempunyai bahasa yang berbeda dengan Maluku daerah ambon timur. Bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat yang berdomisili di daerah ini adalah : Taliabo Sula Bacan 2.2.3 Macam bahasa di daerah Sulawesi Beralih pada bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat yang ada wilayah Sulawesi. Sebagaimana pembagian macam bahasa yang ada di wilayah Sumatra, bahasa yang digunakan sebagai media komunikasi juga bervariasi tidak monoton menggunakan satu bahasa saja. Bahasa yang digunakan di wilayah Sulawesi adalah : Toraja Napu Pilpikoro 2.2.4 Macam bahasa di daerah Kalimantan Masyarakat yang menetap di daerah yang berada di Pulau Kalimantan menggunakan bahasa yang bermacam-macam. Macam-macam bahasa yang difungsikan sebagai media komunikasi oleh masyarakat Kalimantan adalah : Klemautan 3. Kenya Kayan 4. Iban 2.2.5 Macam bahasa yang digunakan di daerah Jawa Sebagaimana yang kita ketahui bersama di Pulau Jawa juga terdapat macam-macam bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat yang tinggal di jawa. Diantara macam bahasa yang digunakan adalah : Sunda 3. Jawa Madura 2.2.6 Macam bahasa yang digunakan didaerah Nusa Tenggara Sebagaimana yang ada di daerah Maluku, nusa tenggara juga mempunyai pembagian yang lebih spesifik. Nusa tenggara seperti yang telah diketahui bahwa daerah ini terbagi menjadi dua yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Adapun macam-macam bahasa yang sebagai media komunikasi oleh kebanyakan orang yang hidup dan melakukan interaksi didaerah Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut : Sumba Sasak Sedangkan bahasa yang difungsikan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur sebagai media komunikasi adalah : Sasak 3. Sumbawa Timor 2.2.7 Macam bahasa yang dipergunakan di daerah Bali Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau dewata pun juga mempunyai macam bahasa yang biasa digunakan untuk menjalin komunikasi antar sesamanya. Adapun bahasa yang sering digunakan berkomunikasi oleh masyarakat pulau dewata ini adalah bahasa sasak yang juga digunakan oleh orang-orang nusa tenggara. Jika dilakukan pengamatan, maka akan ditarik kesimpulan bahwa letak geografis dan lingkungan juga sangat berpengaruh pada perkembangan bahasa. Jika daerah tersebut letaknya tidak terlalu jauh, maka perbedaan bahasa mereka juga tidak akan terlalu jauh. Sebagai negara yang mempunyai keberagaman yang sangat banyak hususnya pada ranah bahasa, tidak dapat dipungkiri lagi akan banyak perbedaan yang ada sehingga dapat menyebabkan perpecahan antar daerah, ras ataupun suku yang ada di negara indonesia ini. Untuk mengantisipasi adanya perpecahan yang disebabkan oleh banyaknya perbedaan macam bahasa, sudah barang tentu seluruh masyarakat Indonesia untuk mempelajari dan menguasai bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia. 2.3 Bahasa Negara Suatu negara yang sudah merdeka dan tengah menjalankan kepemerintahannya pastilah memerlukan suatu bahasa untuk berkomunikasi dengan pihak dalam maupun pihak luar. Negara juga pasti memiliki bahasa yang wajib digunakan oleh masyarakatnya untuk berkomunikasi. Sehingga walaupun orang yang berkomunikasi tersebut berasal dari daerah atau suku yang berbeda, akan tetapi mereka tetap dapat dipersatukan dalam hal tukar informasi. Dan biasanya bahasa yang digunakan sebagai bahasa pemersatu ini disebut sebagai bahasa negara ataupun bahasa nasional. Herman RN(2006:1) Tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya bahasa nasional dan bahasa negara di Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Kedua kedudukan tersebut sangatlah penting dan harus terpenuhi fungsinya. Jika ada salah satu yang tidak terpenuhi maka fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu akan pudar dan akan sirna. Hal yang demikian inilah yang sangat menghawatirkan bangsa ini karena akan timbul perpecahan dimana-mana dan benteng pertahanan terkuat Negara Indonesia akan mudah diruntuhkan oleh lawan. Walaupun bahasa negara dan bahasa nasional Negara Indonesia sama yaitu bahasa Indonesia, menurut beliau kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan sebagai bahasa nasional memiliki fungsi yang berbeda.dan dalam pembahasan ini akan lebih ditekankan pada pembahasan Bahasa Indonesia yang berkedudukan dan berfungsi sebagai bahasa negara. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai : Bahasa resmi kenegaraan Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan Alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelksanaan pembangunan Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi (e. zaenal arifin, 2008:13) Sebagaimana fungsi pertama bahasa indonesia sebagai bahasa negara yaitu berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, Bahasa Indonesia sangat berperan aktif dalam event-event penting yang diadakan oleh bangsa ini baik event upacara, perjanjian atau pembaiatan, pidato serta acara-acara lain yang lebih bersifat resmi dan formal. Dalam pembelajaran yang ada di Indonesia, tidak diperbolehkan bagi para tenaga pendidik maupun peserta didik untuk menggunakan bahasa selain Bahasa Indonesia kecuali pada materi-materi kebahasaan yang memang ada tuntutan untuk memakai bahasa asing atau bahasa daerah. Terdapat manfaat yang dapat di ambil dari ketetapan ini, ketika ada tenaga pengajar maupun peserta didik dari luar daerah dimana mereka melangsungkan proses belajar mengajar mereka akan dapat memahami materi yang disampaikan ketika materi tersebut disanpaikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Dalam fungsinya sebagai alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelksanaan pembangunan, Bahasa Indonesia bukan hanya mempunyai fungsi sebagai penghubung antar suku ataupun ras. Akan tetapi, dalam hal ini lebih difokuskan sebagai media komunikasi antara masyarakat dengan pihak pemerintahan. Dengan terciptanya komunikasi yang sehat dan baik, maka pembangunan negeri ini akan mudah terealisasikan sebagaimana yang telah direncanakan. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berpengertian bahwasanya Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dapat menciptakan jati diri bangsa yang akan membedakan dengan bangsa lain. Budaya Indonesia yang berkembang berdampingan dengan bahasa Indonesia pun akan turut menjadi budaya yang mempunyai keunikan dan cirri khas tersendiri. 2.4 Tujuan Mempelajari Bahasa Dalam setiap mempelajari suatu ilmu, setiap manusia pastilah mempunyai suatu tujuan tertentu. Walaupun boleh jadi tujuan ahir yang diinginkan antara satu individu dengan individu yang lainnya akan berbeda. Begitu juga dengan tujuan orang-orng yang berkenan untuk mempelajari bahasa, pastilah mereka juga mempunyai motif tertentu yang melatar belakanginya. Walaupun pasti ada tujuan-tujuan yang tidak senada, akan tetapi dalam mempelajari bahasa terdapat tujuan-tujuan yang bersifat umum. Yaitu dengan kita belajar bahasa, kita ingin apa-apa yang kita sampaikan dapat dimengerti dan difahami oleh lawan komunikasi kita. Karena, ketika bahasa kita tidak dapat mengundang pemahaman dari lawan komunikasi maka kita akan menerima respon yang kurang baik selain itu bahasa yang kuang baik dan benar akan dapat menimbulkan kesalahfahaman yang bisa berakibat fatal. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Gorys Keraf (2004 : 8) bahwa seorang yang belum mahir berbahasa akan menemukan kesulitan-kesulitan, karena apa yang dipikirkan atau dimaksudkan tidak akan bisa terlahir sempurna kepada orang lain. Selain untuk memahamkan orang lain tujuan mempelajari bahasa adalah untuk dapat menggelar dan mengembangkan potensi-potensi pribadi yang ada pada diri kita. Dengan penguasaan bahasa yang baik dan benar, akan dapat lebih mudah mencari relasi dalam segala hal. Ada salah satu tujuan terpenting yang harus kita canangkan ketika kita mempelajari bahasa. Tujuan tersebut ialah kemahiran bahasa. Menurut penuturan Gorys Keraf (2004:1) kemahiran bahasa akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat, bila ia digunakan sebagai alat komunikasi yang baik terhadap sesama masyarakat, bila ia memungkinkan kita untuk mengembangkan kesanggupan kita untuk dapat mempengaruhi orang lain dalam mengembangkan kontrol social yang diingankan. 2.5 Ragam Bahasa Ragam bahasa adalah pembagian bahasa yang ditinjau dari bagaimana cara bahasa itu diutarakan oleh orang yang melakukan komunikasi. Lamuddin Finoza (2002:3) memaparkan bahwa ragam bahasa menjadi sangat banyak jumlahnya karena pemilihan corak bahasa yang dipakai seseorang untuk mengomunikasikan sesuatu bergantung kepada tiga hal berikut ini: Cara berkomunikasi : lisan atau tulisan Cara pandang penutur terhadap mitra komunikasinya Topik yang dibicarakan/dituluskan Dengan berdasar pada pemaparan yang disampaikan oleh Lamuddin tersebut, dapat diketahui bahwa ada tiga klasifikasi ragam bahasa yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Adapun klasifikasi ragam bahasa itu adalah : Ragam bahasa berdasarkan cara komunikasi 1) Ragam lisan 2) Ragam tulisan Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur 1) Ragam dialek 2) Ragam idealek 3) Ragam Sosialek Ragam bahasa berdasarkan situasi 1) Ragam terpelajar 2) Ragam resmi 3) Ragam tidak resmi 4) Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan 1) Ragam hukum 2) Ragam bisnis 3) Ragam sastra 4) Ragam kedokteran 5) dsb.(lomuddin finoza, 2002:3) 1. Ragam bahasa berdasarkan cara berkomunikasi Dalam pembahasan ini yang akan dibahas terlebih dahulu adalah ragam lisan dan ragam tulisan. Adapun perbedaan antara ragam lisan dan ragam tulisan adalah sebagai berikut: Ragam lisan menghendaki adanya lawan bicara yang siap mendengarkan apa yang diucapkan oleh seseorang, sedangkan ragam tulisan tidak selalu memerlukan lawan bicara. Ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek, prediket, objek, dan keterangan tidak selalu dinyatakan dengan kata sering dinyatakan dengan gerak tubuh dan mimik muka. Sedangkan ragam tulisan, fungsi gramatikal harus dinyatakan dengan jelas agar orang membaca suatu tulisan dapat memahami isinya. Ragam lisan sangat terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu. Suatu ragam lisan baru dapat dimengerti jika dia berada atau turut terlibat didalam situasi, kondisi, ruang dan waktu yang sama Sedangkan ragam tulisan dapat dimengerti oleh orang lain pada tempat, waktu, kondisi, ruang dan waktu yang berbeda beda. Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi-rendah, panjang-pendeknya suara. Sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf capital, huruf kecil atau huruf tegak dan huruf miring.(Lomudin Finoza, 1993:4) Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi. Contoh Ragam Dialek adalah ‘Gue udah baca itu buku.’ Contoh Ragam Terpelajar adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’ Contoh Ragam Resmi adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’ Contoh Ragam Tak Resmi adalah ‘Saya sudah baca buku itu.’ Ragam Bahasa Indonesia sebagai topik pembicaraan Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra. Ciri-ciri ragam ilmiah: Bahasa Indonesia ragam baku Penggunaan kalimat efektif Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea. Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan: Ragam Hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana. Ragam Bisnis : Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon. Ragam Sastra : Cerita itu menggunakan unsur flashback. Ragam Kedokteran : Anak itu menderita penyakit kuorsior. Ragam Psokologis : Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif.
Pengertian Bahasa Menurut Gorys Keraf (2004 : 1), bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ketika anggota masyarakat menginginkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya, maka orang tersebut akan menggunakan suatu bahasa yang sudah biasa digunakannya untuk menyampaikan sesuatu informasi. Pada umumnya bahasa-bahasa tersebut dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain, hal ini dapat dikarenakan adanya perbedaan kultur, lingkungan dan kebiasaan yang mereka miliki. Mungkin asumsi beberapa orang berpendapat bahwa tidak hanya bahasa saja yang dapat dijadikan sebagai media komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa terdapat dua orang atau lebih yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Mereka memakai beberapa alat ataupun media untuk menyampaikan suatu kabar yang memang ingin diinformasikan kepada pihak lain dengan menggunakan lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh sekelompok masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dilihat dari pengertian yang ada dalam kamus tersebut, dapat difahami bahwa bahasa juga dapat berfungsi sebagai lambang bunyi sebagai mana not yang ada pada nada, akan tetapi fungsi atau manfaat yang diberikan sangatlah berbeda antara keduanya. Bunyi yang dihasilkan oleh bahasa dipreoritaskan untuk menyampaikan suatu informasi serta lebih menitik beratkan pada kepadatan isinya bukan pada fungsi estetika yang dihasilkannya. Bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang dimaksud. Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang dapat disampaikan melalui lisan, tulisan maupun media lain yang sudah disepakati oleh pihak yang berkomunikasi. Bahasa yang disampaikan melalui lisan dapat disebut dengan bahasa primer sedangkan bahasa yang diutarakan dengan menggunakan selain lisan disebut dengan bahasa sekunder. Adapun pengertian dari berkomunikasi melalui lisan yaitu berkomunikasi dengan menggunakan suatu simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang memiliki ciri khas tersendiri yang dapat berbada makna ketika diucapkan oleh orang dan kondisi yang berbeda . Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam Bahasa Korea yang memiliki arti cinta, dalam Bahasa Indonesia artinya adalah tempat tinggal burung atau binatang-binatang lain. Sedang pengertian dari tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif. Mimik, ekspresi wajah, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukannya. 2.2 Macam Macam Bahasa Dalam keberadaannya, Indonesia terkenal sebagai sebuah negara yang mempunyai keberagaman tingkat tinggi. Didalam tubuh bangsa indonesia yang terdiri dari deretan pulau-pulau, saling sambung menyambung dari Sabang sampai Merauke terdapat banyak suku bangsa dan ras berbeda antara satu sama lain. Perbedaan ini dapat disebabkan dari lingkungan hidup dan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang tersebut. Setelah diamati dan dicermati perbedaan-perbedaan ini juga terjadi pada ranah kebahasaan yang ada, setiap daerah rata-rata mempunyai bahasa daerahnya masing-masing, satu propinsipun kadang mempunyai lebih dari lima bahasa yang digunakan masyarakatnya untuk berkomunikasi dan hal inilah yang menjadikan indonesia terkenal dengan kemajemukannya. Di daerah-daerah yang ada di Indonesia, masyarakat yang ada disana tidak hanya menggunakan satu bahasa saja, melainkan menggunakan beberapa bahasa yang berbeda satu daerah dengan daerah yang lain dan bisa jadi walaupun mereka sama-sama orang yang notabenenya adalah penduduk yang tinggal menetap dalam satu pulau atau provinsi bisa jadi tidak faham dengan penyampaian lawan bicara dari daerah yang berbeda dalam satu pulau atau provinsi tersbut. Dalam bab macam-macam bahasa ini, akan disebutkan macam bahasa yang ada dan digunakan oleh masyarakat-masyarakat yang ada di Indonesia ini. Adapun macam bahasa dapat diklasifikasikan menurut daerah dimana bahasa itu digunakan, karena pada umumnya suatu daerah yang telah mempunyai otonom dan kebudayaan sendiri, ia juga akan cenderung mempunyai bahasa dan logat yang berciri khas dan berbeda dari pada yang lain. Pengklasifikasian menurut daerah, pengguna bahasa ini terbagi menjadi 7 kelas yaitu : macam bahasa yang digunakan di daerah Sumatra, macam bahasa yang dipergunakan di derah Maluku, macam bahasa yang dipergunakan di daerah Sulawesi, macam bahasa yang digunakan di daerah Kalimantan, bahasa yang digunakan di daerah Jawa, macam bahasa yang digunakan di daerah Bali dan macam bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat Indonesia yang berada di daerah Nusa Tenggara baik barat maupun timur. 2.2.1 Macam bahasa di Sumatra Adapun bahasa yang digunakan di daereh Sumatra tidak kurang dari 20 bahasa yang digunakan untuk salimg tukar infirmasi dan untuk berkomunikasi. Adapun bahasa tersebut di antaranya adalah : Simulu 12. Simulur Sikule 13. Riau Rejang Lebong 14. Pak-Pak Orang Laut 15. Nias Minangkabau 16. Mentawai Melayu 17. Mandailing Lom 18. Lampung Kubu 19. Karo Gayo 20. Enggano Batak 21. Angkola Aceh 22. Alas 2.2.2 Macam bahasa di daerah Maluku Di daerah Maluku sendiri terdapat pemilahan macam bahasa yang digunakan sebagai media berkomunikasi yang dikarenakan adanya perbedaan pemakaian bahasa yang ada. Di Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur juga menggunakan bahasa yang bermacam-macam, diantara bahasa yang digunakan oleh kebanyakan masyarakat yang bermukim dan berdomisili disana adalah : Timor Tetun Anibar Solor Rote Roma Pantar Leti Lain Kroe Kaisar Kai Kadang Helo Goram Geloli Buru Belu Banda Aru Ambelan Alor Sedangkan daerah Maluku daerah sekitar suli bacan mempunyai bahasa yang berbeda dengan Maluku daerah ambon timur. Bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat yang berdomisili di daerah ini adalah : Taliabo Sula Bacan 2.2.3 Macam bahasa di daerah Sulawesi Beralih pada bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat yang ada wilayah Sulawesi. Sebagaimana pembagian macam bahasa yang ada di wilayah Sumatra, bahasa yang digunakan sebagai media komunikasi juga bervariasi tidak monoton menggunakan satu bahasa saja. Bahasa yang digunakan di wilayah Sulawesi adalah : Toraja Napu Pilpikoro 2.2.4 Macam bahasa di daerah Kalimantan Masyarakat yang menetap di daerah yang berada di Pulau Kalimantan menggunakan bahasa yang bermacam-macam. Macam-macam bahasa yang difungsikan sebagai media komunikasi oleh masyarakat Kalimantan adalah : Klemautan 3. Kenya Kayan 4. Iban 2.2.5 Macam bahasa yang digunakan di daerah Jawa Sebagaimana yang kita ketahui bersama di Pulau Jawa juga terdapat macam-macam bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat yang tinggal di jawa. Diantara macam bahasa yang digunakan adalah : Sunda 3. Jawa Madura 2.2.6 Macam bahasa yang digunakan didaerah Nusa Tenggara Sebagaimana yang ada di daerah Maluku, nusa tenggara juga mempunyai pembagian yang lebih spesifik. Nusa tenggara seperti yang telah diketahui bahwa daerah ini terbagi menjadi dua yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Adapun macam-macam bahasa yang sebagai media komunikasi oleh kebanyakan orang yang hidup dan melakukan interaksi didaerah Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut : Sumba Sasak Sedangkan bahasa yang difungsikan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur sebagai media komunikasi adalah : Sasak 3. Sumbawa Timor 2.2.7 Macam bahasa yang dipergunakan di daerah Bali Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau dewata pun juga mempunyai macam bahasa yang biasa digunakan untuk menjalin komunikasi antar sesamanya. Adapun bahasa yang sering digunakan berkomunikasi oleh masyarakat pulau dewata ini adalah bahasa sasak yang juga digunakan oleh orang-orang nusa tenggara. Jika dilakukan pengamatan, maka akan ditarik kesimpulan bahwa letak geografis dan lingkungan juga sangat berpengaruh pada perkembangan bahasa. Jika daerah tersebut letaknya tidak terlalu jauh, maka perbedaan bahasa mereka juga tidak akan terlalu jauh. Sebagai negara yang mempunyai keberagaman yang sangat banyak hususnya pada ranah bahasa, tidak dapat dipungkiri lagi akan banyak perbedaan yang ada sehingga dapat menyebabkan perpecahan antar daerah, ras ataupun suku yang ada di negara indonesia ini. Untuk mengantisipasi adanya perpecahan yang disebabkan oleh banyaknya perbedaan macam bahasa, sudah barang tentu seluruh masyarakat Indonesia untuk mempelajari dan menguasai bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia. 2.3 Bahasa Negara Suatu negara yang sudah merdeka dan tengah menjalankan kepemerintahannya pastilah memerlukan suatu bahasa untuk berkomunikasi dengan pihak dalam maupun pihak luar. Negara juga pasti memiliki bahasa yang wajib digunakan oleh masyarakatnya untuk berkomunikasi. Sehingga walaupun orang yang berkomunikasi tersebut berasal dari daerah atau suku yang berbeda, akan tetapi mereka tetap dapat dipersatukan dalam hal tukar informasi. Dan biasanya bahasa yang digunakan sebagai bahasa pemersatu ini disebut sebagai bahasa negara ataupun bahasa nasional. Herman RN(2006:1) Tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya bahasa nasional dan bahasa negara di Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Kedua kedudukan tersebut sangatlah penting dan harus terpenuhi fungsinya. Jika ada salah satu yang tidak terpenuhi maka fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu akan pudar dan akan sirna. Hal yang demikian inilah yang sangat menghawatirkan bangsa ini karena akan timbul perpecahan dimana-mana dan benteng pertahanan terkuat Negara Indonesia akan mudah diruntuhkan oleh lawan. Walaupun bahasa negara dan bahasa nasional Negara Indonesia sama yaitu bahasa Indonesia, menurut beliau kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan sebagai bahasa nasional memiliki fungsi yang berbeda.dan dalam pembahasan ini akan lebih ditekankan pada pembahasan Bahasa Indonesia yang berkedudukan dan berfungsi sebagai bahasa negara. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai : Bahasa resmi kenegaraan Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan Alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelksanaan pembangunan Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi (e. zaenal arifin, 2008:13) Sebagaimana fungsi pertama bahasa indonesia sebagai bahasa negara yaitu berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, Bahasa Indonesia sangat berperan aktif dalam event-event penting yang diadakan oleh bangsa ini baik event upacara, perjanjian atau pembaiatan, pidato serta acara-acara lain yang lebih bersifat resmi dan formal. Dalam pembelajaran yang ada di Indonesia, tidak diperbolehkan bagi para tenaga pendidik maupun peserta didik untuk menggunakan bahasa selain Bahasa Indonesia kecuali pada materi-materi kebahasaan yang memang ada tuntutan untuk memakai bahasa asing atau bahasa daerah. Terdapat manfaat yang dapat di ambil dari ketetapan ini, ketika ada tenaga pengajar maupun peserta didik dari luar daerah dimana mereka melangsungkan proses belajar mengajar mereka akan dapat memahami materi yang disampaikan ketika materi tersebut disanpaikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Dalam fungsinya sebagai alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelksanaan pembangunan, Bahasa Indonesia bukan hanya mempunyai fungsi sebagai penghubung antar suku ataupun ras. Akan tetapi, dalam hal ini lebih difokuskan sebagai media komunikasi antara masyarakat dengan pihak pemerintahan. Dengan terciptanya komunikasi yang sehat dan baik, maka pembangunan negeri ini akan mudah terealisasikan sebagaimana yang telah direncanakan. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berpengertian bahwasanya Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dapat menciptakan jati diri bangsa yang akan membedakan dengan bangsa lain. Budaya Indonesia yang berkembang berdampingan dengan bahasa Indonesia pun akan turut menjadi budaya yang mempunyai keunikan dan cirri khas tersendiri. 2.4 Tujuan Mempelajari Bahasa Dalam setiap mempelajari suatu ilmu, setiap manusia pastilah mempunyai suatu tujuan tertentu. Walaupun boleh jadi tujuan ahir yang diinginkan antara satu individu dengan individu yang lainnya akan berbeda. Begitu juga dengan tujuan orang-orng yang berkenan untuk mempelajari bahasa, pastilah mereka juga mempunyai motif tertentu yang melatar belakanginya. Walaupun pasti ada tujuan-tujuan yang tidak senada, akan tetapi dalam mempelajari bahasa terdapat tujuan-tujuan yang bersifat umum. Yaitu dengan kita belajar bahasa, kita ingin apa-apa yang kita sampaikan dapat dimengerti dan difahami oleh lawan komunikasi kita. Karena, ketika bahasa kita tidak dapat mengundang pemahaman dari lawan komunikasi maka kita akan menerima respon yang kurang baik selain itu bahasa yang kuang baik dan benar akan dapat menimbulkan kesalahfahaman yang bisa berakibat fatal. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Gorys Keraf (2004 : 8) bahwa seorang yang belum mahir berbahasa akan menemukan kesulitan-kesulitan, karena apa yang dipikirkan atau dimaksudkan tidak akan bisa terlahir sempurna kepada orang lain. Selain untuk memahamkan orang lain tujuan mempelajari bahasa adalah untuk dapat menggelar dan mengembangkan potensi-potensi pribadi yang ada pada diri kita. Dengan penguasaan bahasa yang baik dan benar, akan dapat lebih mudah mencari relasi dalam segala hal. Ada salah satu tujuan terpenting yang harus kita canangkan ketika kita mempelajari bahasa. Tujuan tersebut ialah kemahiran bahasa. Menurut penuturan Gorys Keraf (2004:1) kemahiran bahasa akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat, bila ia digunakan sebagai alat komunikasi yang baik terhadap sesama masyarakat, bila ia memungkinkan kita untuk mengembangkan kesanggupan kita untuk dapat mempengaruhi orang lain dalam mengembangkan kontrol social yang diingankan. 2.5 Ragam Bahasa Ragam bahasa adalah pembagian bahasa yang ditinjau dari bagaimana cara bahasa itu diutarakan oleh orang yang melakukan komunikasi. Lamuddin Finoza (2002:3) memaparkan bahwa ragam bahasa menjadi sangat banyak jumlahnya karena pemilihan corak bahasa yang dipakai seseorang untuk mengomunikasikan sesuatu bergantung kepada tiga hal berikut ini: Cara berkomunikasi : lisan atau tulisan Cara pandang penutur terhadap mitra komunikasinya Topik yang dibicarakan/dituluskan Dengan berdasar pada pemaparan yang disampaikan oleh Lamuddin tersebut, dapat diketahui bahwa ada tiga klasifikasi ragam bahasa yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Adapun klasifikasi ragam bahasa itu adalah : Ragam bahasa berdasarkan cara komunikasi 1) Ragam lisan 2) Ragam tulisan Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur 1) Ragam dialek 2) Ragam idealek 3) Ragam Sosialek Ragam bahasa berdasarkan situasi 1) Ragam terpelajar 2) Ragam resmi 3) Ragam tidak resmi 4) Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan 1) Ragam hukum 2) Ragam bisnis 3) Ragam sastra 4) Ragam kedokteran 5) dsb.(lomuddin finoza, 2002:3) 1. Ragam bahasa berdasarkan cara berkomunikasi Dalam pembahasan ini yang akan dibahas terlebih dahulu adalah ragam lisan dan ragam tulisan. Adapun perbedaan antara ragam lisan dan ragam tulisan adalah sebagai berikut: Ragam lisan menghendaki adanya lawan bicara yang siap mendengarkan apa yang diucapkan oleh seseorang, sedangkan ragam tulisan tidak selalu memerlukan lawan bicara. Ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek, prediket, objek, dan keterangan tidak selalu dinyatakan dengan kata sering dinyatakan dengan gerak tubuh dan mimik muka. Sedangkan ragam tulisan, fungsi gramatikal harus dinyatakan dengan jelas agar orang membaca suatu tulisan dapat memahami isinya. Ragam lisan sangat terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu. Suatu ragam lisan baru dapat dimengerti jika dia berada atau turut terlibat didalam situasi, kondisi, ruang dan waktu yang sama Sedangkan ragam tulisan dapat dimengerti oleh orang lain pada tempat, waktu, kondisi, ruang dan waktu yang berbeda beda. Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi-rendah, panjang-pendeknya suara. Sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf capital, huruf kecil atau huruf tegak dan huruf miring.(Lomudin Finoza, 1993:4) Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi. Contoh Ragam Dialek adalah ‘Gue udah baca itu buku.’ Contoh Ragam Terpelajar adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’ Contoh Ragam Resmi adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’ Contoh Ragam Tak Resmi adalah ‘Saya sudah baca buku itu.’ Ragam Bahasa Indonesia sebagai topik pembicaraan Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra. Ciri-ciri ragam ilmiah: Bahasa Indonesia ragam baku Penggunaan kalimat efektif Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea. Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan: Ragam Hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana. Ragam Bisnis : Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon. Ragam Sastra : Cerita itu menggunakan unsur flashback. Ragam Kedokteran : Anak itu menderita penyakit kuorsior. Ragam Psokologis : Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif.
Post A Comment:
0 comments: